SINDOTIMES.COM, KUANSING – Masyarakat Desa Pisang Berebus, Kecamatan Gunung Toar, Kuansing merasa prihatin dengan kondisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) “Kembang Kenanga”.
Dulu, Bumdes tersebut maju pesat, namun beberapa waktu belakangan ini seolah mati suri. Keuangan pun terkesan tidak transparan. Oleh karena itu, warga mendesak agar segera dilakukan Rapat Tahun Anggaran (RAT).
Mantan Direktur Bumdes Kembang Kenanga, Noprisal kepada Sindotimes.com, Senin (1/4/2024) sangat menyayangkan kondisi Bumdes tersebut seakan mati suri dan sering tutup.
“Sayang sekali kondisinya sangat memprihatinkan. Dulu saya berkorban banyak untuk memperbaiki Bumdes tersebut. Tapi kini mati suri,” ujar Noprisal.
Menurutnya, hingga 1 April 2024 BUMDES Kembang Kenanga belum jugan mengadakan Rapat Akhir Tahun (RAT). sementara itu segudang permasalahan muncul dan menjadi perbincangan ditengah masyarakat.
Saking parahnya, kinerja keuangan Bumdes semakin merugi. Tidak hanya itu yang jadi perbincangan warga, bahkan pinjaman ratusan juta oleh pengelola Bumdes belum diketahui ujung pangkalnya.
” Sementara itu harapan masyarakat untuk Musyawarah Desa tidak pernah diadakan oleh Pengelola maupun Pemdes Pisang Berebus,” kata Nopri.
Padahal dana yang digelontorkan pemerintah provinsi sudah lebih dari Rp 400 juta. Bumdes tersebut selama ini bergerak dibidang grosir minuman kaleng.
Kata Nopri, saat ini masyarakat Desa Pisang Berebus berharap kepada pemerintah kabupaten agar masalah ini mendapat perhatian demi kaberlangsungan Bumdes yang secara langsung dapat mengurangi pengangguran. (*)