SINDOTIMES.COM, JAKARTA – TNI menggunakan istilah Kelompok Separatis Teroris (KST) untuk kelompok bersenjata di Papua. Namun, kini berganti menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan penjelasan terkait pergantian sebutan itu. Menurut dia, kelompok bersenjata itu sendiri yang menyebut diri mereka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yang merupakan bagian dari OPM.
“Jadi dari mereka sendiri menamakan mereka adalah TPNPB, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sama dengan OPM,” kata Agus, dikutip dari detikcom, Kamis (11/4/2024).
Lebih lanjut, Agus membeberkan kekerasan yang telah dilakukan OPM terhadap masyarakat setempat dan aparat yang bertugas.
“Sekarang mereka sudah melakukan teror melakukan pembunuhan, pemerkosaan kepada guru, nakes, pembunuhan kepada masyarakat, TNI, Polri. Masa harus kita diamkan seperti itu? Dan dia kombatan, membawa senjata,” Agus menjelaskan.
“Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam suatu negara!” ia menambahkan.
Agus mengatakan keberadaan TNI di Papua merupakan operasi yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut dia, tiap wilayah punya karakter kerawanan dan TNI memiliki metode penyelesaian yang disesuaikan.
“Namanya operasi itu, dalam suatu wilayah itu ada operasi teritorial, intelijen, tempur. Bagaimana indeks kerawanan dari daerah yang ada di wilayah-wilayah tersebut, itu beda-beda. Mungkin di Papua penanganannya berbeda dengan di wilayah lain. Kita punya metode sendiri untuk penyelesaian masalah,” tutur dia.
Lebih jauh, Agus memastikan pihaknya tetap mengedepankan operasi teritorial.
“Tentara kita di sana ngajar, Dia memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, tetapi selalu diganggu,” ia menuturkan. (*)