Terungkap, Ada Skenario Ingin Membuat Pilkada Kuansing Dua Pasangan Calon

SINDOTIMES.COM, KUANSING – Pertarungan perebutan kursi orang nomor satu di Kuansing diprediksi bakal sengit. Kekuatan bupati incumben pun jadi topik pembahasan akhir-akhir ini.

Kekuatan DR Suhardiman Amby selaku Bupati Kuansing saat ini dianggap tak tertandingi, justru itu ada skenario ingin membuat Pilkada Kuansing mendatang diikuti oleh dua pasangan calon, supaya bupati incumbent head to head dengan calon penantang.

Bacaan Lainnya

“Jika head to head, tipis harapan Suhardiman Amby untuk bisa bertahan,” ucap salah seorang petinggi partai kepada sindotimes.com dua hari yang lalu.

Sumber yang minta namanya disembunyikan itu menjelaskan skenario yang tengah disusun oleh kubu calon penantang. Kubu calon penantang menginginkan agar Pilkada Kuansing November mendatang hanya ada dua pasangan calon.

“Kalau lebih dari dua pasangan calon, bupati incumbent melenggang menuju kursi Kuansing satu,” katanya.

Sementara itu menurut sumber, kekuatan calon penantang yang bisa menjegal kekuatan Suhardiman Amby hanya dari kubu Golkar yang telah bersepakat mengusung Adam, anak kandung dari Bupati dua periode Sukarmis.

“Sukarmis efek, kekuatan ini yang bisa menggembosi bupati incumbent saat ini, dengan massa militannya dan dengan kekuataan lobi-lobinya ke sejumlah parpol,” terangnya.

Kubu Golkar sendiri pun hingga saat ini belum menjelaskan pasangan calon yang akan mendampingi Adam.  Namun ada isu jika Adam akan disandingkan dengan pengusaha tajir Rudi Sinaga.

Rudi Sinaga ketika dikonfirmasi sindotimes.com melalui pesan WhatsApp tidak membantah soal rumor tersebut.

“Wah, itu masih cair semua kemungkinannya, bisa saja,” kata Rudi.

Terbaru, ada lagi rumor bahwa Adam tengah melirik mantan calon Bupati Kuansing 2015 lalu Mardjan Ustha. Dibidiknya Mardjan Ustha adalah untuk menggembosi kekuatan suara Suhardiman Amby dibagian Hilir.

Beberapa hari yang lalu, Adam juga melirik dukungan dari PDIP Kuansing. Ia mendaftar ke PDIP selaku bakal calon bupati, selain itu ia juga melirik Demokrat, dan terakhir kabarnya Adam juga akan mendaftar ke Nasdem dan PAN serta PKS.

Jika memang benar ada skenario ingin membuat Pilkada Kuansing dua pasangan calon, maka kubu penantang akan melakukan aksi boyong partai. Sejumlah partai akan direkrut agar calon ketiga tidak kebagian dukungan.

Skenario tersebut bisa saja tidak akan terjadi, sebab Ketua PDIP Kuansing H Halim sudah menyatakan sikap akan kembali bertarung untuk memperebutkan Kuansing satu.

Halim telah mendaftar ke PDIP dan Demokrat serta PKB sebagai calon Bupati Kuansing. Kekuatan Halim tidak bisa dianggap remeh.

Pilkada 2019 lalu, Halim bersama pasangannya Komperensi yang notabene Ketua PAN Kuansing berhasil mengumpulkan suara lebih dari 50 ribu.

Pasangan Halim waktu itu bahkan mampu unggul jauh dari bupati Incumben DRS Mursini. Pilkada 2024 ini, jika Halim menemukan pasangan yang sepadan, tidak menutup kemungkinan Pilkada 2024 menjadi milik Halim bersama pasangannya.

Karena, berdasarkan Pemilu Februari lalu kekuatan PDIP  semakin bertambah, dari tiga kursi pileg 2019, kini menjadi lima kursi untuk periode 2024-2029 atau dengan jumlah suara untuk PDIP 2024 sekitar 30 ribu suara.

Untuk memenangkan Pilkada 2024, Halim hanya butuh tambahan 2 partai lagi, PAN dan  PKB atau dua partai lainnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *