SINDOTIMES.COM, KUANSING – Pertarungan konstestasi politik Pemikihan Kepala Daerah di Kuansing dipastikan berjalan seru. Gerbong Bupati Suhardiman Amby- Mukhlisin (SM) dan gerbong Halim-Komperensi (HK) akan menjadi rivalitas terberat dalam Pilkada 2024 mendatang.
Dua gerbong ini sama-sama mendapatkan dukungan penuh dari para pemangku adat. Dan begitu juga kepada pasangan Adam-Sutoyo.
Senin pagi (19/8/2024) sekitar 50 orang pemangku adat dari Cerenti hingga Kuantan Mudik dan Pucuk Rantau telah menyatakan dukungan kepada kandidat calon Bupati Kuansing H Halim . Dukungan itu disampaikan langsung oleh para Datuk kepada H Halim di kediamannya di Telukkuantan sesaat sebelum acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pemangku adat se Kuansing dengan Bupati Suhardiman Amby.
Alasan para Datuk menentukan dukungan kepada H Halim, karena mereka menginginkan calon pemimpin Kuansing kedepan bersih dari dosa politik.
“Pak Halim kami melihatnya pemimpin yang bersih dan ikhlas. Bukan menjadi pemimpin untuk mencari kekayaan,” kata Datuk Tanggo Rajo Desa Sitiang, Kecamatan Pucuk Rantau.
Datuk Tanggo Rajo menilai, Halim merupakan calon pemimpin yang ikhlas dalam membangun negeri. Dan hingga saat ini masih tergolong calon pemimpin yang bersih.
Senada dengan itu, Datuk Tuah Rantau dari Cerenti juga mengakui bahwa sosok Halim merupakan politisi yang bersih. Bersih dari kasus korupsi, dan namanya sampai saat ini masih harum ditengah-tengah masyarakat.
“Calon pemimpin seperti ini patut kita dukung, dan harus kita perjuangkan,” kata Datuk Tuah Rantau.
Sementara Datuak Penghulu Malin dari Kenegerian Kopah juga mengakui sosok Halim adalah calon pemimpin yang pantas untuk diperjuangkan menjadi pemimpin Kuansing 2024-2029.
“Kenapa kita perjuangkan, karena sosok beliau masih bersih dari dosa-dosa politik, dan ikhlas. Kita sepakat untuk dua hal ini,” timpal Datuk Murun dari Kecamatan Kuantan Mudik.
Mendengar banyak dukungan dari para Datuk, bakal calon Bupati Kuansing H Halim mengaku semangat berjuang dengan para pemangku adat serta cucu kemenakan yang di Kabupaten Kuantan Singingi.
Jika dirinya diberi amanah oleh warga Kuansing, kedepan Halim tidak akan mencampuri urusan orang adat, dan akan menyerahkan urusan adat kepada pemangku adat.
“Kedepan kita tidak akan mencampuri urusan adat, kita kembalikan kepada tufoksi adat yang sebenarnya. Sebagaimana halnya, “Pangulu Barajo ke mufakat. Bukan ke penguasa,” kata Halim. (*)